Senin, 09 Januari 2017

ARITMATIKA SOSIAL DAN PERBANDINGAN







Nilai keseluruhan adalah nilai yang menunjukkan suatu keutuhan sering juga disebut dengan nilai total. 



Contoh :
Harga sebuah kemeja Rp80.000,00. Seorang pedagang membeli 100 buah kemeja. Berapakah harga keseluruhan yang harus dibayar ?               
Jawab :
Harga keseluruhan : 100   Rp80.000,00 =Rp8.000.000,00

Nilai per unit adalah nilai dari bagian yang terkecil yang dapat berdiri sendiri. Sinonim dari nilai per unit adalah nilai setiap atau nilai masing-masing.



Contoh :
Enam orang membeli selusin baju yang sama seharga Rp327.000,00. Berapakah harga per unit baju dan berapa biaya yang harus dibayar tiap orang jika masing masing memperoleh jumlah baju yang sama?
Jawab :
Harga per unit baju adalah
Rp327.000,00 : 12           =Rp27.500,00
Harga yang dikeluarkan tiap orang untuk membeli baju adalah
Rp327.000,00 : 6             =Rp54.500,00


Nilai sebagian adalah nilai bagian dari keseluruhan barang.


Contoh :
Harga selusin barang adalah Rp210.600,00. Berapakah harga lima buah barang ?
Jawab :
Harga per unit barang tersebut
Rp210.600,00 : 12 = Rp17.550,00
Harga lima buah barang tersebut
5 x Rp 17.550,00= Rp87.750,00

Harga pembelian adalah harga atau nilai suatu barang yang dibeli. Harga barang yang telah ditetapkan dari pabrik, grosir, atau tempat lainnya.

Harga penjualan adalah harga atau nilai uang dari suatu barang yang dijual. Harga barang yang ditetapkan oleh pedagang kepada pembeli.

Untung adalah selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian jika harga penjualan lebih dari harga pembelian.



Contoh 1 :
Seorang pedagang membeli 200 buah pensil dengan harga setiap pensil adalah Rp1500,00. Jika ia menjual habis pensil itu dengan harga Rp1.600,00 setiap pensil, berapakah keuntungan yang diperoleh pedagang tersebut ?
Jawab:
Harga penjualan lebih dari harga pembelian maka pedagang itu dikatakan untung. Karena keuntungan setiap pensil adalah Rp 1.600,00 – Rp1.500,00 = Rp100,00. Maka keuntungan pedagang itu adalah 200 x  Rp 100,00 = Rp 20.000,00

Contoh 2 :
Seorang pedagang membeli dua macam beras masing – masing sebanyak 65 kg dengan harga Rp2.800,00 per kg dan 35 kg dengan harga Rp3000,00 per kg. Kedua jenis beras tersebut kemudian dicampur dan dijual dengan harga Rp3.200,00 per kg. Berapakah keuntungan pedagang tersebut?
Jawab :
Harga pembelian = (65 x Rp2.800,00) + (35 x Rp3000,00)
                                 = Rp182.000,00 + Rp105.000,00
                                 = Rp287.000,00
Harga penjualan       = (65 + 35) x Rp3.200,00
                                 = 100 x Rp3.200,00
                                 = Rp320.000,00
Besar keuntungan       = Rp320.000,00 – Rp287.000,00
                                   = Rp33.000,00

Selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian jika harga penjualan kurang dari harga pembelian.

Contoh 1 :
Pak Mamat membeli sebuah pesawat televisi bekas dengan harga Rp250.000,00. Televisi tersebut diperbaiki dengan biaya Rp65.000,00. kemudian dijual dengan harga Rp300.000,00.
Jawab :
Jika biaya perbaikan dan pembelian termasuk sebagai modal, maka:
Modal televisi      = Rp250.000,00 + Rp65.000,00
= Rp315.000,00
Harga penjualan = Rp300.000,00
Rugi         = Rp315.000,00 – Rp300.000,00
= Rp15.000,00

Contoh 2 :
Seorang pedagang durian membeli 100 buah durian dengan harga seluruhnya Rp600.000,00. Kemudian 40 buah durian itu dijual dengan harga Rp7.000,00 tiap buah, 52 buah dijual dengan harga Rp6.000,00 dan sisanya busuk. Berapa kerugian pedagang itu?
Jawab :
Harga pembelian  = Rp600.000,00
Harga penjualan   = (40 x Rp7.000,00) + (52   x Rp6.000,00)

= Rp280.000,00 + Rp312.000,00
= Rp592.000,00
Rugi         = Rp600.000,00 – Rp592.000,00
= Rp8.000,00

2.5.1        Jika untung diketahui, maka berlaku sebagai berikut :



2.5.2        Jika rugi diketahui, maka berlaku sebagai berikut :

Pada persentase untung berarti untung dibanding dengan harga pembelian dan persentase rugi berarti rugi dibanding harga pembelian. 




                        Contoh :
Seorang pedagang membeli sebuah akuarium seharga Rp450.000,00. Jika pedagang tersebut menghendaki untung 20%, berapakah akuarium tersebut harus dijual?
                        Jawab :
                        Harga pembelian = Rp450.000,00                 
                        Untung 20%    = 20% x Rp450.000,00
                                                =  0,2 x Rp450.000,00
                                                = Rp90.000,00
                        Harga penjualan          = Rp450.000,00 + Rp90.000,00
                                                                        = Rp540.000,00
     Rabat (diskon) adalah potongan harga atau yang biasa dikenal dengan diskon. Rabat biasanya diberikan kepada pembeli dari suatu grosir atau toko tertentu.
    

Keterangan :
     Harga bersih adalah harga setelah dipotong diskon.
     Harga kotor adalah harga sebelum dipotong diskon.
     Rabat adalah potongan harga.

Contoh :
Harga 1 pasang sepatu adalah Rp90.000,00. Karena ada obral besar, setiap pembelian mendapatkan diskon 25%. Berapakah pembeli harus membayar satu pasang sepatu itu?
Jawab :
Harga sepatu = Rp90.000,00
Rabat = 25%
Diskon 25%     =   25% x Rp90.000,00
                                    = Rp22.500,00
 Harga bersih   = Rp90.000,00 – Rp22.500,00
                                    = Rp67.500,00
Jadi, yang ahrus dibayar untuk 1 sepatu adalah Rp67.500,00.

     Bruto adalah berat kotor (berat isi dan kemasan). Tara adalah (berat kemasan) selisih antara bruto dan neto. Neto adalah berat bersih (berat isi). Misalnya dalam sebuah karung yang berisi beras berat seluruhnya adalah 50kg. Jika berat karung itu adalah 0,70kg, maka berat beras yaitu 50 – 0,70 = 49,30kg.
     Berat karung dan beras yaitu 50kg disebut bruto (berat kotor). Berat karung 0,70kg disebut tara (berat kemasan). Berat beras 49,30kg disebut neto (berat bersih).


                   Persen tara dan bruto


Untuk pembelian yang mendapatkan potongan berat (tara)


Contoh :
Seorang pedagang membeli 5 karung beras dengan bruto masing – masing 72kg dan tara 1%. Berapakah pedagang itu harus membayar jika harga tiap kg beras adalah Rp3.000,00?
Jawab :
Bruto 5 karung = 5  x 72kg = 360kg
Tara 5 karung = persentase tara  bruto
                                    =  360kg
                                    = 3,6kg
Neto    = 360kg – 3,6kg
                        = 356,40kg
Harga bersih    = neto harga per satuan
                                    = 356,40  Rp3000,00
                                    = Rp1.069.200,00
Jadi, pedagang harus membayar beras seharga Rp1.069.200,00.

     Bunga tabungan artinya bunga yang diberikan hanya untuk sejumlah uang yang di tabungkan sedangkan bunganya tidak akan berbunga lagi. Bunga biasanya dihitung dalam persen yang berlaku dalam jangka 1 tahun.     

                        Contoh :
            Dika memilik tabungan di bank sebesar Rp80.000,00 dengan bunga tabungan 18% per tahun, hitunglah uang dika setelah 6 bulan?
Jawab :
Bunga 1 Tahun = Persen Bunga  Modal
                          =  Rp80.000,00
                          = 18 Rp800,00
                          = Rp14.400,00
Bunga 6 bulan =  bunga 1 tahun
                                    =   Rp14.400,00
                                    = Rp7.200,00
Uang setelah 6 bulan   = Rp80.000,00 + Rp7.200,00
                                                = Rp87.200,00
Jadi, uang dika setelah 6 bulan adalah Rp87.200,00.

Pajak merupakan kewajiban dari masyarakat untuk menyerahkan sebagian kekayaan kepada negara menurut peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah, tetapi tanpa mendapat jasa balik dari negara secara langsung dan hasil pajak digunakan untuk kesejahteraan umum.
Pegawai tetap dari perusahaan swasta atau negeri dikenakan pajak dari penghasilan kena pajak yang disebut Pajak Penghasilan (PPh) umumnya 15%.
Apabila kita berbelanja di toko, grosir, atau swalayan maka terdapat barang – barang yang harganya ditambah dengan pajak yang disebut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) umumnya 10%.
Adanya pajak penghasilan mengakibatkan penerimaan menjadi berkurang sedangkan adanya pajak pertambahan nilai mengakibatkan harga bayar menjadi bertambah.

                        Contoh :
            Paman memperoleh gaji sebulan sebesar Rp950.000,00 dengan penghasilan tidak kena pajak sebesar Rp360.000,00. Jika pajak penghasilan (PPh) adalah 10%, berapakah gaji yang diterima paman dalam sebulan?
                        Jawab :
                        Penghasilan kena pajak = gaji kotor – penghasilan tidak kena pajak
                                                               = Rp950.000,00 – Rp360.000,00
                                                               = Rp590.000,00

PPh   = Persen PPh  Penghasilan kena pajak
         =   Rp590.000,00
         = 10  Rp5.900,00
         = Rp59.000,00
Besar gaji bersih  = (Penghasilan kena pajak – PPh ) + Penghasilan tidak kena pajak
                            = (Rp590.000,00 – Rp59.000,00 )+ Rp360.000,00
                            = Rp531.000,00 + Rp360.000,00
                            = Rp891.000,00
Jadi, gaji yang diterima dalam sebulan adalah Rp891.000,00.



Perbandingan merupakan suatu pernyataan untuk membandingkan suatu besaran dengan besaran lainnya.
Hasil bagi kedua besaran merupakan suatu bilangan  dalam bentuk paling sederhana,  atau a : b dibaca a berbanding b, dengan a dan b merupakan bilangan bulat positif.  Penulisan bentuk suatu perbandingan sama dengan penulisan bentuk suatu pecahan, yaitu dinyatakan dalam bentuk . Bentuk  dalam perbandingan artinya membandingkan suatu besaran dengan besaran lainnya, sedangkan bentuk  pada pecahan adalah bagian dari keseluruhan.
Perbandingan antara a dan b dengan b ≠ 0 adalah a:b atau  dan dibaca a berbanding b.
Perbandingan senilai disebut juga perbandingan seharga. Hasil perkalian silang dari suatu perbandingan senilai besarnya sama.
Bentuk perbandingan seharga  =  dapat diubah menjadi bentuk perkalian seperti berikut ini.
  =  
 =         Kedua ruas dikalikan
a  d = b  c

a.    Perkalian silang
Pengubahan bentuk perbandingan  =  menjadi bentuk perkalian a  d = b  c dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
Pada perbandingan  = , a dikalikan silang dengan d dan b dikalikan silang dengan c sehingga diperoleh a  d = b  c. pengerjaan seperti ini disebut dengan perkalian silang.


Contoh :
 dan  merupakan perbandingan senilai karena   =  dan  =

Perbandingan senilai dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah.
Contoh :
Perbandingan umur Frida dan Rita adalah 2 : 3. Jika umur Frida 10 tahun. Tentukan umur Rita?
Jawab :
Umur Frida = 10 tahun
Umur Rita = n
  =
30 = 2n
2n = 30
n = 15
Jadi umur Rita adalah 15 tahun.

b.   Suku Tepi dan Suku Tengah
Perhatikan perbandingan berikut ini!
Suku tepi → a : b = c : d ← suku tepi
b dan c disebut suku tengah

Pada subbab di atas, telah dijelaskan bahwa bentuk perbandingan  =  dapat dinyatakan dalam bentuk perkalian a x d = b x c. Oleh karena a : b = c : d sama artinya dengan  = , maka perbandingan a : b = c : d juga dapat diubah menjadi a  d = b  c.

Perhatikan Perbandingan a : b = c : d
(1)   a  d disebut perkalian suku tepi.
(2)   b  c disebut perkalian suku tengah.                                           
Karena a  d = b  c, maka berlaku sifat berikut ini.


Contoh :
Tentukan nilai p dan y pada perbandingan – perbandingan berikut ini!
a.      =
b.     8 : (y + 1) = 16 : (y + 6)
Jawab:
a.      =
p  8 = 72  5
p =
p =
p = 45

b.      8 : (y + 1)   = 16 : (y + 6)
8 (y + 6)     = 16 (y + 1)
8y + 48      = 16y + 16
8y – 16y    = 16 – 48
-8y             = -32
y                =  
y                = 4
Perbandingan berbalik nilai disebut juga perbandingan berbalik harga. Seperti perbandingan seharga, perbandingan berbalik harga juga dapat dinyatakan dengan menggunakan huruf abjad.

Perhatikan uraian berikut ini!
a.      berbalik harga dengan  
b.    juga berbalik harga dengan  : , sebab:
  :  =    =
Dengan demikian, 3 : 2 =  : .

Jika perbandingan   diganti dengan  dan  diganti dengan , maka  berbalik harga dengan  dan  juga berbalik harga dengan   : . Hal ini berarti bahwa perbandingan a : b =   : .


Contoh 1:
Pada soal berikut, perbandingan p : q berbalik harga dengan a : b.
1.         a : b = 3 : 5 dan q = 15, hitunglah p!
2.         a : b = 7 : 4 dan p = 12, hitunglah q!
3.         a : b = (r + 3) : 4, p = 20 dan q = 25, hitunglah r!
Jawab :
1.   a : b        =  :
       3 : 5       =  :
       3       = 5
                  = 
       3p          = 5  15
       p            =
       p            =
       p            = 25

2.   a : b        =  :
       7 : 4       =  :
       7        = 4  
                   =
       4q          = 7  12
       q            =
       q            =
       q            = 21

3.   a : b               =  :
       (r + 3) : 4      =  :
       (r + 3)      = 4  
                       =
       20  (r + 3)   = 4  25
       20r + 60        = 100
       20r                = 100 – 60
       20r                = 40
       r                    =
       r                    = 2
Contoh 2:
Sebuah rumah dapat dibangun oleh 25 orang dalam waktu 72 hari. Jika hanya ada 18 orang perkerja, berapa hari yang diperlukan untuk dapat membangun sebuah rumah?
Jawab :
Misalkan, n = hari yang dibutuhkan jika ada 18 orang pekerja.
  =
 18  n = 25 72
18n        = 1.800
n            =
n            = 1000
Perhatikan hubungan antara banyak kemeja dengan harganya dalam tabel berikut ini!


Hubungan di atas menunjukan perbandingan antara banyak kemeja dengan harganya. Harga untuk setiap kemeja selalu sama pada setiap baris, yaitu:

 

Selanjutnya amatilah perbandingan antara banyak kemeja dan harga kemeja pada dua baris tertentu, misalnya baris ke-1 dan ke-4.
Ternyata jika banyak kemeja dikalikan empat maka harga juga dikalikan empat. Jadi banyak kemeja dan harganya selalu bertambah atau berkurang dengan perbandingan yang sama, sehingga antara banyak kemeja dan harga merupakan perbandingan seharga (senilai).


Contoh :
Jika harga 5 buah buku tulis adalah Rp. 6.000 berapakah harga 2 lusin buku tulis itu?
Jawab :
5 buah                     = Rp6.000,00
(2  12) buah          = X rupiah
Banyak buku bertambah, maka harga buku juga bertambah.
              5 : 24             = 6.000 :
              5      = 24 x 6.000
                      =
                      =
                      = 28.800
Jadi, harga 2 lusin buku tulis tersebut adalah Rp28.800,00

Perhatikan hubungan antara banyak ternak dan banyak hari yang diperlukan untuk menghabiskan makanan pada tabel berikut ini!


Tabel di atas menunjukan perbandingan antara banyak ternak dengan banyak hari untuk menghabiskan persediaan makanan dalam jumlah yang sama. Hasil kali antara banyak ternak dengan banyak hari selalu sama setiap baris, yaitu:
6  20 = 8  15 = 10  12 = 12  10 = 15  8 = a  b = 120
           
Selanjutnya amatilah perbandingan antara banyak ternak pada dua baris tertentu, dan juga perbandingan antara banyak hari pada dua baris tertentu. Jika banyak ternak dikalikan , maka banyak hari yang diperlukan untuk menghabiskan persediaan makanan dikalikan . Dalam hal ini dikatakan bahwa perbandingan banyak ternak dan perbandingan banyak hari merupakan perbandingan berbalik harga atau berbalik nilai.


Contoh :
Untuk menempuh jarak dari kota T ke kota M dengan mengendarai mobil diperlukan waktu 5 jam dengan kecepatan rata-rata 72 km/jam. Berapakah waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak itu, jika kecepatan rata-ratanya 80km/jam?
Jawab :
Jika kecepatan bertambah, maka waktu harus berkurang. Jadi, soal di atas merupakan soal perbandingan berbalik harga.
Waktu                     Kecepatan
5 jam                       72 km/jam
t jam                        80 km/jam
Kecepatan bertambah, maka waktu berkurang.
              5 : t    =  :
              5   = t  
                     =
              80t     = 5  72
              t         =
              t         =
              t         = 4,5     atau    4
Jadi waktu yang diperlukan adalah 4 jam.

Skala merupakan perbandingan antara ukuran pada gambar dengan ukuran yang sebenarnya.



Sebelum kita beranjak ke contoh skala alangkah baiknya jika mengetui Tangga konversi satuan agar mempermudah dalam mengerjakan, perhatikan gambar di bawah ini:


Keterangan:
km = kilo meter
hm = hekto meter
dam = deka meter
m = meter
dm = desi meter
cm = centi meter
mm = mili meter
Setiap turun tangga 1 tingkat nilai dikali 10
Misalkan:
1 km = 10 hm
10 hm = 100 dam
100 dam = 1000 m
1000 m = 10.000 cm
10.000 cm = 100.000 mm
Setiap naik tangga 1 tingkat nilai dibagi dengan 10
Misalkan:
1 mm = 0,1 cm
0,1 cm = 0,01 m
0,01 m = 0,001 dam
0,001 dam = 0,0001 hm
0,0001 hm = 0,00001 km

Contoh 1 :
Dua kota berjarak 120 km. jika kedua kota itu digambarkan pada peta dengan skala 1 : 800.000, tentukan jarak kedua kota tersebut pada peta!
Jawab :
Diketahui: skala 1 : 800.000
Jarak kedua kota yang sebenarnya = 120 km = 12.000.000 cm
Jarak kedua kota pada peta =    12.000.000 cm = 15 cm

Contoh 2 :
Sebidang tanah digambar dengan skala 1 : 300. Jika ukuran tanah pada gambar adalah 20 cm  15 cm, tentukan luas tanah sebenarnya!
Jawab :
Diketahui: skala 1 : 300
Panjang sebenarnya            = 20 cm  300 cm
Lebar sebenarnya                = 15 cm  300
Luas sebenarnya                 = panjang sebenar lebar sebenarnya
= (20 cm  300) x (15 cm  300)
= (20 cm  15 cm) x (300  300)
= 300 cm²  90.000
= 27.000.000 cm²
= 2.700 m²
Contoh 3 :
Tentukan skala maket rumah jika ukuran rumah pada maket adalah panjang 6 cm dan lebar 4 cm, sedangkan ukuran rumah sebenarnya panjang 15 m dan lebar 10 m.
Jawab :
Skala           =        =  
                          =
=                       =  
=                             =
Jadi, skalanya adalah 1 : 250







1 komentar: